Hujan Asam, Hujan yang Merugikan


Sering main hujan-hujanan? Air hujan yang turun dari langit memang terasa segar. Tapi kalau terlalu lama kehujanan, kalian bisa kedinginan. Nah, ternyata ada juga air hujan yang tidak terasa segar dan bisa merusak kulit, yaitu hujan asam.
Apa sebenarnya hujan asam itu?
Sekilas, hujan asam tidak berbeda dengan hujan biasa. Yang membedakan adalah sifat airnya. Pada hujan asam, air yang turun dari langit bersifat asam. Kira-kira seperti air cuka, atau air aki yang encer. Nah, karena sifatnya yang asam, air hujan ini berbahaya jika terkena kulit.
Bagaimana bisa terjadi?
Ada dua penyebab utama terjadinya hujan asam yaitu penyebab alami dan akibat ulah manusia. Salah satu penyebab alami hujan asam adalah letusan gunung berapi.

Ulah manusia yang dapat menimbulkan hujan asam adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara dan minyak yang sering dipakai di industri (pabrik), pembangkit tenaga listrik, dan kendaraan bermotor.
Dari proses pembakaran bahan bakar fosil akan dihasilkan berbagai gas. Di antara gas yang melayang ke udara itu ada zat yang bersifat asam, yaitu sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Sulfur dioksida bisa berubah menjadi asam sulfat. Sedangkan nitrogen oksida bisa menjadi asam nitrat. Keduanya termasuk jenis asam yang kuat.
Di atmosfer zat itu akan bercampur dengan titik-titik air di awan. Hal itu mengakibatkan titik-titik air menjadi asam. Nah, saat titik-titik air di awan jatuh ke Bumi maka terjadilah hujan asam.

Hujan asam biasa terjadi di negara-negara industri. Contohnya di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan negara-negara Eropa. Di sana banyak ditemukan berbagai industri yang memakai batubara. Kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar minyak juga sangat banyak. Namun, di negara kita juga bisa terjadi. Antara lain di kota-kota besar yang menjadi pusat industri, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Hujan asam sangat merugikan. Hujan asam dapat mematikan pohon, merusak lahan pertanian, mencemari tambak dan kolam ikan, merusak bangunan, dan sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAPAL PINISI, Kapal Layar Canggih Asli Indonesia

KAPIBARA, Si Marmut Raksasa

Bee Hummingbird, Burung Terkecil Di Dunia